Prabowo Subianto dan sesepuh NU, Gus Najih (Foto: tribunnews.com)
Harapan kubu petahana dengan mencalonkan Rais Aam PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) Ma’ruf Amin, agar suara kader dan sesepuh organisasi Islam terbesar di Indonesia bulat memberikan dukungan. Tetapi ternyata, harapan itu tidak sesuai kenyataan, karena sejumlah sesepuh NU malah membelot dan mendukung kubu oposisi, Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Seperti yang dinukilkan dari tribunnews.com (17/09/2018), salah seorang tokoh NU yang membelot dan memberikan dukungan kepada Prabowo – Sandiaga itu adalah KH Muhammad Najih Maimoen. Dia memberikan dukungan dalam Musyawarah Ulama yang diberi nama Ijtima Ulama Jilid di II di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Ahad (16/09/2019) kemarin.
Gus Najih, begitu sapaan hormat terhadap putra Hadratus Syaikh, KH Maimoen Zubair yang juga sesepuh NU itu punya 3 alasan penting sehingga memberikan dukungan kepada Prabowo – Sandiaga. Dan alasan itu dia tidak dapatkan dari Jokowi dan rekannya sendiri di NU, Ma’ruf Amin.
1. Prabowo Lebih Mengutamakan Islam
Prabowo dianggap lebih mengutamakan Islam dibandingkan dengan lawan politiknya, Joko Widodo. Sikap tersebut merupakan poin utama dari Ijtima Ulama.
2. Prabowo Dianggap Mensejahterakan Santri
Prabowo dianggap lebih memperhatikan kesejahteraan para santri. Mensejahterakan para santri merupakan anugerah dari Allah yang harus terus diperjuangkan.
3. Prabowo Memperjuangkan Pancasila dengan Jiwa Islam
Prabowo adalah tokoh yang sangat menjunjung tingga nasionalisme. Walau menjunjung tinggi Pancasila, Prabowo memiliki jiwa Islam. Islam yang dipercayanya dapat membawa kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tiga alasan itulah sehingga Gus Najih menyatakan Prabowo – Sandiaga layak diperjuangkan dan dimenangkan pada Pilpres 2019.
Apakah dukungan Gus Najih itu akan diikuti pula oleh warga NU lainnya? Besar kemungkinan iya, karena Gus Najih juga adalah sesepuh NU yang memiliki banyak santri dan pengikut, yang akan selalu mengikuti apa perintah kyai mereka. ***