Ustaz Abdul Somad
Curhat Ustaz Abdul Somad (UAS) membuat Mabes Polri geger. Penceramah kondang itu menuding ada campur tangan pihak kepolisian di balik aksi larangan ceramahnya.
Ustaz jebolan Al Azhar, Kairo itu kembali membeberkan indikasi intimidasi yang terjadi terhadap kegiatan ceramahnya. Dilansir Republika.co.id, Rabu (12/9/2018), sebuah video beredar menampilkan pengakuan UAS tentang pembatalan rangkaian ceramahnya di beberapa daerah, Jawa Tengah. Yang paling mengejutkan, dalam video itu, UAS sempat menyebut panitia ceramah di daerah Kudus, Jawa Tengah diamankan pihak kepolisian setempat.
UAS juga mengungkapkan alasan terkait pembatalan tausiyah atau ceramah di beberapa daerah. Padahal ceramah yang disampaikan berkaitan dengan haul, kematian. Tidak terkait atau berisi dengan materi politik, murni pengajian. Namun, ketatnya penjagaan mulai tiba di bandara membuatnya tidak nyaman.
UAS, Kapolri dan Arifin Ilham
Hal itu yang membuat ustaz lulusan S-2 Darul Hadits El-Hassania, Maroko memilih untuk meredakan situasi tidak melakukan kegiatan ceramah di Jawa Tengah dan Jawa Timur hingga akhir tahun.
Sayangnya, UAS menyampaikannya melalui video yang viral di media sosial. Seharusnya, sebagai tokoh agama dan masyarakat, UAS dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan melaporkan bentuk ancaman dan intimidasi ke kepolisian.
Pengakuan UAS terkait ada campur tangan aparat kepolisian di balik pembatalan ceramahnya dibantah Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo. Mabes Polri menegaskan tidak pernah melakukan penangkapan terhadap panitia ceramah UAS. Untuk itu, UAS diminta untuk melaporkan kasus tersebut. Kepolisian menjamin akan melakukan pengamanan dalam setiap ceramah yang dilakukan UAS dengan maksimal.
UAS dan Kapolri
Sejatinya, kasus intimidasi terhadap kegiatan ceramah dapat segera tuntas jika ada itikad dari panitia ceramah dan UAS melaporkan langsung kepada kepolisian. Klarifikasi di media tanpa laporan resmi hanya akan membuat kasus menjadi polemik dan suhu politik jelang Pilpres 2019 semakin memanas. Kepolisian sudah memberikan garansi keamanan, UAS harus berani melaporkan.